Curug Citiis

“Gerbang Mistis Menuju Gunung Guntur”

AIR TERJUN DAN LEMBAH

Nempo Garut

7/25/20251 min read

Julukan: 💧 “Gerbang Mistis Menuju Gunung Guntur”

Air terjun tersembunyi di kaki Gunung Guntur dengan nuansa mistis dan sejarah yang lekat dalam budaya lokal.

📍 Lokasi

  • Terletak di Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

  • Berada di lereng Gunung Guntur, sekitar 7–9 km dari pusat Kota Garut atau ±20 menit berkendara.

🚗 Akses & Rute

  • Rute dapat diakses melalui jalur pendakian Gunung Guntur dari arah pos pendakian Citiis.

  • Kendaraan dapat diparkir di area warga atau basecamp pendakian.

  • Selanjutnya berjalan kaki ±15–20 menit menyusuri jalur tanah dan bebatuan.

🌊 Daya Tarik

  • Curug Citiis merupakan air terjun kecil dengan aliran air yang jernih dan dingin.

  • Berasal dari mata air pegunungan Gunung Guntur, airnya mengalir deras saat musim hujan dan tetap mengalir di musim kemarau.

  • Lokasinya dikelilingi bebatuan besar, tebing, dan vegetasi lebat khas pegunungan.

  • Sering dianggap sebagai tempat keramat oleh masyarakat setempat, dengan aura mistis yang kental.

💵 Harga Tiket

  • Tiket masuk gratis, namun biasanya dikenakan iuran kebersihan sukarela oleh warga setempat.

  • Parkir motor: sekitar Rp5.000

  • Parkir mobil: sekitar Rp10.000

Jam Operasional

  • Buka setiap hari, pagi hingga sore hari disarankan untuk keamanan.

  • Tidak disarankan datang malam hari karena pencahayaan minim dan jalur rawan licin.

🧺 Fasilitas

  • Area parkir sederhana di basecamp

  • Warung kecil di sekitar pos pendakian

  • Toilet umum terbatas

  • Spot duduk di sekitar curug (batu dan rerumputan alami)

🎯 Aktivitas yang Bisa Dilakukan

  • Trekking ringan menuju lokasi curug

  • Menikmati suara alam dan suasana tenang pegunungan

  • Foto-foto dengan latar curug dan bebatuan alami

  • Berendam kaki atau mandi singkat (air sangat dingin)

  • Menjelajah jalur pendakian Gunung Guntur dari pos Citiis

Tips Berkunjung

  • Gunakan sepatu trekking atau sandal anti selip karena jalur berbatu dan licin.

  • Bawa bekal makanan dan minuman sendiri karena minim fasilitas.

  • Datang pagi agar punya cukup waktu menjelajah dan pulang sebelum gelap.

  • Hindari bersikap sembarangan atau berkata kasar karena kawasan ini dihormati secara spiritual oleh masyarakat sekitar.

  • Bawa kantong sampah untuk menjaga kebersihan.